Kamis, 01 November 2012

Tingkatkan Kesadaran Beralalu Lintas, Masyarakat Jadi Pelopor

AKP Wahyu Jati Wibowo SH SIK
Putussibau.Selogan Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas dan Budayakan Keselematan Sebagai Kebutuhan terus digencarkan Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Kapuas Hulu. Program yang digaungkan secara Nasional ini, melibatkan masyarakat dalam peningkatan kesadaran berlalu lintas. "Ini salah satu metode kita untuk  mengajak masyarakat lebih tertib berlalu lintas dan berpartisipasi menjadi teladan keselamatan berlalulintas dalam kehidupan bermaysarakat,"terang Kasat Lantas Polres Kapuas Hulu, AKP Wahyu Jati Wibowo SH SIK saat di temui belum lama ini.
Ia menuturkan selogan ini telah diterapkan di Kapuas Hulu. Berbagai element masyarakat telah diberikan penerangan terkait kesadaran berlalu lintas ini, dan diajak menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas. "Kemarin sudah kita terapkan ini melalui masyarakat, baik terorganisir dan tidak terorganisir.  Sudah kita bentuk patroli keamanan sekolah, sosialisasi pada tokoh masyarakat tentang tata tertib berlalu lintas. Membina kaum muda yaitu  peramuka saka bayang kara sedangkan untuk pelajar melalui PKS termasuk dari komunitas motornya. Disamping itu ada juga kita adakan penyuluhan kepada para supir angkutan umum dan ada pula kita sebarkan stiker pelopor untuk mereka yang taat berlalu lintas," ungkapnya.

"Kami sebagai mitra masyarakat, harapannya kami dengan program ini agar dapat tercipta kesadaran berlalu lintas di masyarakat. Sehingga kesadaran berlalulintas itu bisa tumbuh dari lingkungan masyarakat itu sendiri," imbuh Wahyu.

Laka Lantas, Lintas Selatan Wilayah Fatal, Jl. K.Y Sudarso Black Spot

Putussibau.
Ilustrasi Internet
Angka kecelakaan lalu lintas (Laka lantas) yang cukup tinggi pada dua wilayah yakni jalur Lintas Selatan dan Jl. K.Y. Sudarso di ibu kota Putussibau, membuat kedua wilayah ini masuk dalam klasifikasi wilayah fatal dan black spot dalam pemetaan wilayah hukum Polres Kapuas Hulu.
Mewakili Kapolres Kapuas Hulu, AKBP Dhani Kristianto, SIK. Kasat Lantas Polres Kapuas Hulu, AKP Wahyu Jati Wibowo SH SIK menguraikan wilayah jalur Lintas Selatan yang ditetapkan sebagai wilayah laka lantas fatal tersebut mencakup Kecamatan Pengkadan dan Kecamatan Hulu Gurung. Sedangkan wilayah di ibu kota Putussibau sendiri yakni di Jl. K.Y Sudarso masuk kedalam klasifikasi black spot.

"Jalur Selatan ini masuk klasifikasi fatal karena laka lantas yang terjadi disana itu tinggi angka meninggal di tempatnya (MD) sedangkan Jl.K.Y Sudarso ini hanya sering terjadi laka lantas saja  sehingga masuk dalam klasifikasi black spot,"terangnya.
Pengkajian black spot, lanjut Wahyu, adalah penetapan suatu titik rawan laka lantas berdasarkan beberapa kriteria yakni panjang jalur 200 meter maksimal dengan akumulasi laka lantas yang tinggi di daerah tersebut. Bukan fatalitas MD-nya seperti klasifikasi jalur Lintas Selatan.
Tiga bulan terakhir ini, papar Wahyu, sudah terjadi 20 laka lantas dengan korban MD 7 orang, luka berat 7 orang dan  luka ringan 19 orang. Kejadian laka lantas ini dimayoritaskan kendaraan roda dua. "Angka kecelakaan 3 bulan terakhir ini menurun 20% dari 3 bulan sebelumnya. Namun, laka lantas ini yang MD masih dominan terjadi di jalur Lintas Selatan,"ujarnya.
"Kita himbau masyarakat untuk lebih berhati-hati. Karena arus kendaraan dan mobilitasnya cukup tinggi terutama pada wilayah black spot dan wilayah fatal tersebut. Disamping itu, kita dapati banyak terjadi laka lantas karena kesalahan orangnya atau karen faktor human error. Contohnya marka jalan yang berada ditengah yang merupakan pembatas dua jalur, marka ini ada yang putus-putus dan ada yang tidak. Acapkali di tikungan itu pengendara kita sering nyalip padahal di situ garisnya tidak putus-putus yang artinya tidak boleh nyalip. Untuk itu kami juga menghimbau, tolong patuhi lah rambu-rambu yang ada. Berkendara itu jangan main kira-kira atau main filing saja tetapi kita harus melihatnya dengan mata sendiri. Agar kita selamat dan orang lain selamat,"pesan Wahyu.