Senin, 19 November 2012

Lestarikan ATI Tradisional

Rajuliansyah
Putussibau.
Kapuas Hulu adalah salah satu kabupaten yang dibentangi oleh sungai Kapuas. Hal tersebut membuat masyarakat lokal banyak yang gemar menangkap ikan, baik yang sekedar hobi maupun menjadikannya sebagai mata pencaharian. Dalam kesehariannya masyarakat lokal Kabupaten Kapuas Hulu masih eksis menggunakan alat tangkap ikan tradisional.

Anggota Komisi A DPRD Kabupaten Kapuas Hulu, Rajuliansyah menilai keberadaan alat tangkap ikan (ATI) tradisional harus dipertahankan kelestariannya serta dikembangkan kearah produksi. "Karena kalau ATI tradisional seperti bubu (alat penangkap ikan yang terbuat dari bambu) dikembangkan dan diproduksikan untuk sofenir, itu bisa menjadi pendorong sektor pariwisata kita juga,"ujar Rajuliansyah.
Rajuliansyah menuturkan perlu adanya upaya untuk melestarikan keberadaan ATI tradisonal ini, salah satunya dengan membuat rumah khusus untuk sofenir khas daerah Kabupaten Kapuas Hulu. "Dengan adanya rumah khusus untuk penjualan sofenir itu akan mempermudah pemasarannya, sehingga orang yang berkunjung ke Kapuas Hulu bisa membeli pada satu tempat tersebut,"jelasnya.
Disamping penyedian rumah khusus untuk pemasaran ATI tradisional tersebut, tambahnya, perlu juga upaya dari Pemerintah Daerah Kabupaten Kapuas Hulu untuk turut membina para pengrajin lokal agar bisa memproduksi barang jadi yang berkualitas "Dengan adanya pembinaan hasilnya juga akan bagus sehingga akan berujung pada peningkatan penghasilan masyarakat," tutup Rajuliansyah.