Rajuliansyah |
Putussibau.
Kapuas
Hulu adalah salah satu kabupaten yang dibentangi oleh sungai Kapuas.
Hal tersebut membuat masyarakat lokal banyak yang gemar menangkap ikan,
baik yang sekedar hobi maupun menjadikannya sebagai mata pencaharian.
Dalam kesehariannya masyarakat lokal Kabupaten Kapuas Hulu masih eksis
menggunakan alat tangkap ikan tradisional.
Anggota Komisi A DPRD Kabupaten Kapuas Hulu, Rajuliansyah menilai keberadaan alat tangkap ikan (ATI) tradisional harus dipertahankan kelestariannya serta dikembangkan kearah produksi. "Karena kalau ATI tradisional seperti bubu (alat penangkap ikan yang terbuat dari bambu) dikembangkan dan diproduksikan untuk sofenir, itu bisa menjadi pendorong sektor pariwisata kita juga,"ujar Rajuliansyah.
Rajuliansyah
menuturkan perlu adanya upaya untuk melestarikan keberadaan ATI
tradisonal ini, salah satunya dengan membuat rumah khusus untuk sofenir
khas daerah Kabupaten Kapuas Hulu. "Dengan adanya rumah khusus untuk
penjualan sofenir itu akan mempermudah pemasarannya, sehingga orang yang
berkunjung ke Kapuas Hulu bisa membeli pada satu tempat
tersebut,"jelasnya.
Disamping
penyedian rumah khusus untuk pemasaran ATI tradisional tersebut,
tambahnya, perlu juga upaya dari Pemerintah Daerah Kabupaten Kapuas Hulu
untuk turut membina para pengrajin lokal agar bisa memproduksi barang
jadi yang berkualitas "Dengan adanya pembinaan hasilnya juga akan bagus
sehingga akan berujung pada peningkatan penghasilan masyarakat," tutup
Rajuliansyah.