Senin, 19 November 2012

Perencanaan Keluarga Hindari Ancaman HIV/AID's dan Narkoba

Putussibau.
Dunia telah menyatakan perang akan narkoba disamping kegelisahan generasinya yang  selalu di hantui dengan virus  yang belum dapat terobati hingga saat ini, yaitu HIV/ AID's. Kedua hal yang menjadi momok ancaman terbesar ini selalu diupayakan pemecahannya oleh berbagai kalangan.
Menilik kedalam skop sosial terkecil, yaitu lingkungan keluarga. Kepala Badan Pemberdayaan Desa, Perempuan dan Keluarga Berencana (BPDPKB) Kabupaten Kapuas Hulu, Drs Ibrahim M.Si menilai narkoba dan HIV/ AID's harus diperangi dengan perencanaan di dalam lingkungan keluarga. 
"kedua hal ini bagai gunung es, beberapa saja yang kelihatan tapi tak menutup kemungkinan masih banyak lagi korban lain di belakangnya. Untuk itu perlu adanya perencanaan dalam keluarga, guna mengantisipasi hal ini," kata Ibrahim.
Perencanaan tersebut layaknya Keluarga Berencana (KB) yang membina dari usia remaja hingga berkeluarga, lanjut Ibrahim. Untuk itu melalui program KB sendiri, pembinaan remaja akan gambaran hasil dari penggunaan narkoba serta  sumber-sumber lahirnya  HIV/AID,s telah digalangkan BPDPKB Kapuas Hulu. "kita beri pengertian untuk remaja-remaja yang ada, karena hal-hal itu sangat rawan bagi mereka. Disamping itu mereka juga harus berupaya mengatasi hal tersebut dengan ketebalan iman, karena iman lah obat yang paling manjur," ungkap Ibrahim.
Ditambahkan Ibrahim, melalui program KB juga dilakukan pembinaan pasangan usia subur. Dimana yang belum berkeluarga dibina untuk tetap pada wajib sekolah agar tidak selalu berpikiran untuk segera menikah serta lebih terbuka pandangannya akan hal baik dan buruk, termasuk perilaku hidup bebas yang beresiko terinfeksi HIV/AID's dan terjerat narkoba. "Dan bagi yang sudah menikah kita bina lagi, namun ranahnya kepada KB layaknya jangan langsung punya anak karena keluarga belum terdalami, 1 atau 2 kemudian baru punya anak. Setelah ada beberapa anak gunakan alat kontrasepsi jangka panjang. Itu yang dimaksud dengan direncanakan. Jangan sampai ada yang digendong di kanan ada yang di kiri," kias Ibrahim.
Dengan begitu, terangnya, ekonomi keluarga akan  terkordinir dengan baik. Kematangan keluarga bisa terbentuk, yang dimana kalau kedua aspek ini berhasil diterapkan di daerah akan menekan pergerakan narkoba dan penularan HIV/AID's.