Rabu, 31 Oktober 2012

Esistensi Coklat Nanga Sambus


Kakao Foto: Internet
Biji Kering Kakao Foto: Internet
Putussibau.
Kakao (Theobroma Cacao L) menjadi salah satu penunjang ekonomi masyarakat Nanga Sambus, Kecamatan Putussibau Utara. Buah yang menjadi bahan dasar pembuatan coklat ini telah memasuki masa panennya untuk sekitar Desa Sambus. "Di Sambus buah coklat ini ditanam dengan sistem stek sehingga buahnya itu bisa lebih banyak. Disamping itu ada dua tipe yang kita tanam coklat yang hijau dan merah dan masing-masing tipe itu kita panen setelah satu tahun," terang Fitri, petani kakao asal Sambus.

Selasa, 30 Oktober 2012

BCC 3 Tingkat Pelajar

Putussibau.
Sabtu (27/10) Boulder Climbing Competition ke 3 tingkat pelajar SMP dan SMA se Kabupaten Kapuas Hulu dilaksanakan di halaman SMAN 1 Putussibau. Ratusan pelajar yang berasal dari SMA dan SMP di Kota Putussibau tampak dilibatkan dalam kegiatan ini. Dalam BCC ke 3 yang dibuka secara resmi oleh Ketua Harian Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kapuas Hulu, Bung Tomo SHut MM ini. Turut dihadiri Kepala Sekolah SMAN 1 Putussibau, M. Djusanudin SPd MSi, Ketua Harian Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Cabang Kapuas Hulu, Rusdi jaya SPd.

Saleh Geser Tiga Ruko


1 Ruko 115 Ton, 2 Ruko 50 Ton
Putussibau.
Ibarat pion diatas papan catur, Saleh menggeser tiga buah rumah tokoh (ruko) di Jalan Multi Trans, Desa Pala Pulau, Kecamatan Putussibau Utara. Masing-masing ruko yang dipindahkan memiliki bobot yang berbeda. Salah satu unit bangunan yang digeser pria asal Desa Piasak, Kecamatan Selimbau ini mencapai 115 ton. Sedangkan dua unit lainnya berkisar 50-an ton. "Langkah awal yang kita lakukan adalah mengangkat ruko tersebut dari dudukan asal dan memasang roller serta rel kayu penyangga. Selanjutnya dudukan awal tersebut dipindahkan ke tempat posisi baru yang sebelumnya sudah kita kaji kekuatan tanahnya," jelas Saleh, Mandor Penggeseran Ruko.

Senin, 22 Oktober 2012

Wagub Resmikan Soft Lounching PLB Badau


Badau.
Sabtu (20/10), Soft louncing Pos Lintas Batas (PLB) Badau-Serawak, Malaysia diresmikan Wakil Gubernur Drs Cristiandy Sanjaya SE MM yang juga bertindak selaku ketua utusan Kalbar dan dari Malaysia yang diketuai Datok Wan Ali Bin Besar, selaku Pertimbangan Setia Usaha Kementerian Dalam Negeri Malaysia.
Acara diawali dengan peresmian Pos Imigresen Lubok Antu, Malaysia oleh Datok Wan Ali Bin Besar, dimana deligasi Indonesia sebagai tamu. Selain Wagub, hadir mendampingi Bupati AM Nasir SH dan Wakil Bupati Kapuas Hulu Agus Mulyana SH. Hadir pula berbagai pejabat provinsi mulai dari Imigrasi, Bea Cukai, BNPP, Polda serta beberapa SKPD Kapuas Hulu.
Dalam sambutannya, Datok Wan Ali Bin Besar menuturkan pembukaan Pos Lintas ini telah lama direncanakan. "Baru hari ini kita melakukan soft lauching, walau selanjutnya ada grand louching. Ini merupakan sejarah baru bagi Badau dan Lubuk Antu,"terangnya.

PLB, Target Pasar Kapuas Hulu

Putussibau.
Pos Lintas Batas (PLB) merupakan beranda depan motor  penggerak ekonomi masyarakat perbatasan. Meperhatikan peluang tersebut, beberapa target pemasaran produk telah ditilik Pemda Kabupaten Kapuas Hulu.
Wakil Bupati, Agus Mulyana SH menilai produk yang utama untuk dipasarkan pada kawasan perbatasan melalui PLB ini adalah produk-produk lokal serta hasil kerajinan yang telah memiliki kekuatan hukum atau pun yang sudah menjadi ciri khas daerah Kapuas Hulu. "Akan kita dorong untuk pemasarannya ke sana baik hasil pertanian, perkebunan atau pun kerajinan daerah, saya optimis ini akan bisa menarik pengunjung dari negara Malaysia," papar Agus saat memberi sambutan pada acara kerakyatan yang dilaksanakan di Kedamin, Kecamatan Putussibau Selatan.
Agus memaparkan salah satu produk yang pasti untuk dipasarkan selain kerajinan adalah produk makanan khas Kapuas Hulu yakni Kerupuk Basah. Karena produk ini sudah terkenal secara Nasional sebagai makanan khas daerah Kapuas Hulu, selanjutnya tinggal dikenalkan ke Internasional. "Kami akan mengupayakan industri rumah tangga menjadi program unggulan kabupaten melalui SID kita, semoga bisa menjadi hak kekayaan intelektual untuk item itu sehingga bisa kita pasarkan dengan leluasa ke negara tetangga kita,"ungkapnya.
"Untuk itu masyarakat Kapuas Hulu, mari kita bersama-sama mempersiapkan diri untuk terus berupaya dan berusaha serta saling mendukung dalam pembangunan agar kita lebih maju kedepan," himbau Wabub.

Rabu, 17 Oktober 2012

Rencana Pengembangan Sektor Budaya Kapuas Hulu.

Putussibau.
Sektor kebudayaan merupakan salah satu motor penggerak majunya dunia pariwisata. Memperhatikan begitu pentingnya peran pengembangan sektor kebudayaan tersebut, berbagai wacana telah dirangkai oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kapuas Hulu.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kapuas Hulu, Drs. Alexander Rombonang, M.M.A mengatakan dalam pengembang budaya ini agar dapat lebih berkembang, Kapuas Hulu harus memiliki ciri khas tersendiri. "Untuk itu budaya yang ditonjolkan oleh kita nantinya adalah keaslian adat isti adat masyarakat Kabupaten Kapuas Hulu. Seperti ritual adat yang masih terjaga hingga saat ini, layaknya Mandung di adat Dayak Taman dan Dange di adat Dayak Kayan," terang Alex.

Minggu, 14 Oktober 2012

Bupati Nasir Respon Teror Kebakaran

Putussibau.
Teror si jago merah yang kian marak terjadi di Kabupaten Kapuas Hulu. Beberapa bulan terkhir di tahun 2012 sedikitnya telah terjadi 5 insiden kebakaran yang telah menghanguskan 8 buah rumah. Hal ini mendapat respon serius dari Bupati Kabupaten Kapuas Hulu, AM Nasir SH.
Beberapa pertimbangan telah diwacanakan oleh orang nomor satu di Kabupaten Kapuas Hulu ini untuk kemudian direalisasikan guna mengatasi persoalan kebakaran di kabupaten paling ujung Kalimantan Barat. "Kebakaran memang kerap terjadi belakangan terakhir. Masalah yang perlu kita benahi untuk menanggulangi masalah ini adalah sumber air itu sendiri," papar Bupati Nasir.

Hutan Lindung VS Sawit


Drs Suparman MSi
Suparman: "Apa Kami Jaga Hutan Saja?"
Hutan Lindung Foto: Internet
Sawit Foto: Internet
Putussibau.
Kabupaten Kapuas Hulu kenapa bisa dibangun perkebunan sawit? pada hal Kapuas Hulu sudah ditetapkan sebagai kabupaten konserfasi. Hal ini mungkin menjadi pertanyaan umum dikalangan masyarakat Kalbar dan khususnya Kapuas Hulu.