Kamis, 08 November 2012

Berdayakan Pokmaswas, Awasi Areal Produksi Ikan.

Ir Rismawati
Putussibau.
Masyarakat Kapuas Hulu dianugrahi dengan areal-areal yang cukup strategis. Salah satunya pada sektor perikanan. Keberadaan danau-danau serta bentangan Sungai Kapuas menjadi areal produksi ikan bagi masyarakat secara umum.
Namun, areal produksi ini semakin terancam dengan adanya kegiatan penangkapan ikan dengan menggunakan tuba tradisional dan sentrum oleh segelintir masyarakat. "Untuk masalah ini langkah yang akan Dinas Perikanan tempuh adalah memberdayakan Pokmaswas (kelompok masyarakat pengawas),"terang Ir Rismawati, Sekertaris Dinas Perikanan Kabupaten Kapuas Hulu.

Risma menuturkan Pokmaswas adalah yang paling efektif dalam pemberantasan para penangkap ikan dengan menggunakan strum atau pun tuba. Pasalnya penegakan selama ini, belum dapat intensif karena pantauan pihak-pihak terkait terkendala oleh areal yang cukup luas di Kapuas Hulu. "Dengan begitu diharapkan ada Pokmaswas untuk sektor perikanan ini di setiap kecamatannya, agar dapat  mengawasi aktifitas para pelayan nakal yang menuba dan menyentrum ikan. Setelah ditangkap serahkan ke Polisi, jangan dihakimi. Atau pun diselesaikan dengan mufakat, jika berat diterapkan hukum adat setempat saja sesuai daerahnya," imbuh Risma.
"Saya berharap tentunya ada kesaran dari masyarakat dalam memanfaatkan areal produksi ikan kita ini baik danau atau pun sungai, agar bisa lestari dan berkesinambungan,"tutupnya.

PUMP, DAK dan TP Tingkatkan Sektor Perikanan Kapuas Hulu

Putussbau.
Sektor perikanan Kapuas Hulu mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Pasalnya terdapat beberapa peningkatan pada bidang fisik dan non fisik yang terealisasi dari Dana Pengembangan Usaha Mina Perdesaan (PUMP), Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Tugas Pembantuan (TP). Terkait dengan peningakatan yang ditunjang dari dana-dana ini, Sekertaris Dinas Perikanan Kabupaten Kapuas Hulu, Ir Rismawati menuturkan PUMP adalah dana dari Kementrian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia yang diperuntukan bagi para kelompok nelayan di Kapuas Hulu dengan harapan dapat meningkatkan kesejahteraannya. "Pada tahun 2012, PUMP ada yang masuk pada bidang budidaya dan ada yang masuk pada bidang pengolahan dan pemasaran hasil perikanan (P2HP)," jelasnya.
Dipaparkan Risma untuk bidang budidaya ada 13 kelompok yang mendapat bantuan dan setiap kelompoknya mendapat dana sebesar 65 juta. Kelompok ini sendiri tersebar di Kecamatan Embaloh Hilir, Empanang, Bunut Hulu, Mentebah, Hulu Gurung dan Pengkadan.
Sedangkan, P2HP diberikan pada 5 kelompok pengolah hasil ikan yang berada di Kecamatan Jongkong, masing-masing kelompok ini mendapatkan bantuan 50 juta rupiah.
"Untuk budidaya baru pada awal  bulan Oktober ini disalurkan sedangkan untuk P2HP sudah kita salurkan Kecamatan Jongkong pada Agustus lalu. Terkait P2HP ini memang kita fokuskan dulu, setelah berkembang pada tahun  2013 mendatang bisa berikan ke Kecamatan Bunut Hilir atau pun yang lainnya,"jelasnya.
Sebetulnya, lanjut Risma, karena DAK itu terbatas pihaknya mengusulkan ke Pemerintah Pusat agar PUMP terealisasi sesuai dengan yang diproposalkan para kelompok. "Dalam program yang baru dua tahun ini, kita ajukan pada  bidang budidaya 15 kelompok untuk tahun 2012, namun 13 saja yang diterima. Sedangkan kelompok P2HP kita juga ajukan 15 kelompok, namun 5 saja yang disetujui. Kendati demikian, kita tetap berterimakasih karen kabupaten kita mendapatkan kuota yang cukup besar dari kabupaten lain,"ungkap Risma.
Selain PUMP yang meningkatkan swadaya masyarakat kelompok nelayan, ada juga peningkatan fisik di sektor perikanan Kabupaten Kapuas Hulu yang dibangun dari dana TP dan DAK.
"Dana TP dipergunakan untuk membuat satu rumah pengolahan dan dua lantai jemur untuk para  nelayan pengolah kerupuk kering. Bangunan ini sedang dibangun di Desa Piasak, Kecamatan Selimbau.  Kita beri pada kelompok disana, karena mereka adalah sentra pengolahan hasil perikanan. Sedangkan tempat pengolahan yang lainnya lagi dibangun dari DAK di Desa  Jongkong Kiri Tengah, Kecamatan Jongkong. Ini juga agar pengolahan ikan di Jongkong bisa lebih higienis" ulas Risma.
"Harapan kita program ini bisa  terus berlanjut sehingga masyarakat dapat lebih sejahtera dengan sebijak mungkin  memanfaatkan itu,"pesannya.