Senin, 19 November 2012

Bacok Keluarga Sendiri "Diduga Stress"

Anggota Polres Menunjukan Barang Bukti
Putussibau.
MU, 28 membabi buta membacok Dawi (istri), ibu kandung (Mahinau) dan ibu mertuanya (Riang), Selasa (30/10) sekitar pukul 13.00 dikediamannya Dusun Jakok, Desa Selaup Kecamatan Bunut Hulu. Pelaku di duga stress berat. Kejadian itu berawal ketika MU bekerja menambang emas bersama segenap keluarganya. Namun melihat ada ciri-ciri penyakitnya kumat penkerjaan dihentikan dan MU pun disuruh pulang. “MU memang sakitnya suka tiba-tiba datang,” ujar Alam, seorang keluarga pelaku yang turut memberi keterangan di Mapolres Kapuas Hulu, Jumat (2/11).

MU Pelaku Pembacokan
Sesampainya di rumah, si istri MU pun baru pulang dari ladang. Sementara di dalam rumah sudah ada ibu kandung dan ibu mertuanya. Istrinya sempat mengajak MU untuk mandi di sungai. Namun tidak begitu lama, tiba-tiba MU mengambil pisau peraut (pisau kecil berupa belati yang digunakan untuk menghaluskan  kulit rotan) di dapur. Dengan dua senjata ditangan, MU pun membacok ibu kandungnya. Kemudian disusul membacok istri dan ibu mertuanya. “Ketika membacok, MU juga berteriak ada monyet di rumah. MU menganggap orang-orang yang ada di rumah tersebut seperti hewan. Saat kejadian semuanya berada di dapur dan seketika berhamburan keluar menyelamatkan diri,”papar  Alam.
Akibat kejadian tersebut, ibu kandung pelaku mengalami luka robek dilengan kiri. Sementara itu istri pelaku mengalami luka robek dilengan kanan. Sedangkan ibu mertua pelaku terpotong telapak tangan kirinya hingga putus. “Setelah melakukan pembacokan MU tidak kemana-mana, sedangkan para korban berusaha menyelamatkan diri dengan berlari ke luar rumah,” katanya.

MU sebetulnya pria yang normal, ungkap Alam, namun semenjak pulang dari kerja menambang emas di Sumatra Barat sekitar dua bulan yang lalu, kondisi kejiwaan MU berubah. Ia sering melamun dan ketawa-ketawa sendiri. “Terkait kejadian ini, kita dari pihak keluarga akan berupaya maksimal membawa berobat  MU ke rumah sakit jiwa di Singkawang. Namun ini tentu memerlukan dana yang besar. Untuk itu kami mengharap kepada pemerintah daerah dapat membantu dalam hal pembiayaan. Karena bagaimana pun  ia warga Kapuas Hulu. Perbuatannya pun lantaran ia mengalami sakit dan ini menimpa siapa pun,” harapnya.
Sementara Kasat Reskrim Polres Kapuas Hulu, AKP Oloan Siahaan SIK, mengatakan saat kejadian tidak ada saksi lain kecuali ketiga korban. Sementara ketiga korban belum bisa diambil keterangannya lantaran masih di rawat di rumah sakit. Begitu pula dengan keterangan pelaku belum bisa diambil, karena kondisinya yang masih labil. “Ketika ditanya pelaku hanya bisa diam. Ketika diperiksa pun pelaku kita hadirkan keluarganya untuk mendampingi. Nanti kejiwaan pelaku akan kita cek melalui psikiater,”tutup Oloan.