Rabu, 18 Mei 2016

Apa Itu Drone dan Manfaatnya? Ini Penjelasannya



Drone adalah salah satu perangkat yang sedang ngetren saat ini. Drone merupakan perangkat kamera yang mampu mengambil video dan photo dari ketinggian.
Salah seorang pengguna drone di Kapuas Hulu, Dimianus Yanto mengatakan, drone dapat menjadi media yang mendorong promosi daerah, khususnya objek wisata. "Kapuas Hulu pasti punya banyak objek wisata yang menarik, tapi belum tersentuh penggelolaannya. Dengan drone kita timbulkan visual objek wisata tersebut, sehingga bisa dipromosikan dan dikembangkan oleh Pemerintah untuk menarik minat wisatawan," ungkap pria yang karib disapa Iyan William ini.

Secara teknis, Iyan menjelaskan, drone sangat berguna untuk bidang fotografi dan videografi. Karena perangkat drone bisa terbang mencapai ketinggian 120 meter, sementara jangkauan terbangnya bisa mencapai 10 Km. Semua Tergantung klass dronenya sendiri. "Drone ini telah digunakan Humas Setda Kapuas Hulu untuk membuat video profile daerah termasuk merekam momen kegiatan Pemda," tutur pria yang juga staff PNS Humas Setda Kapuas Hulu ini.
Iyan menambahkan, menggunakan drone tidak sembarangan. Bandara, pangkalan angkatan udara tidak boleh jadi objek menerbangkan drone, karena dapat mengganggu GPS yang digunakan pihak penerbangan.
"Sistem navigasi drone ada yang pakai GPS, jadi bisa ganggu navigasi di Bandara," terang Lulusan STEKOM Semarang ini.
Lebih lanjut, kata Iyan, Penguna drone disebut juga atau pilot. Pilot drone juga perlu memahami sistem perangkat drone itu sendiri. Drone bisa pakai wifi, frequensi radio dan GPS. "Tiga cara ini ada kelemahan dan kelebihan masing-masing," jelasnya.
Pada wifi tidak bergantung pada ketersediaan sinyal GPS, jarak penerbangannya lebih jauh dan luas. Tapi kelemahannya sinyal mudah terganggu karena keadaan cuaca, kemudian pengaruh magnet disekitar penerbangan drone.
Kalau frequensi radio, tambah Iyan, ini digunakan drone kelas menegah ke bawah. "Karena jarak penerbangan tidak jauh, sering lost sinyal hingga hantaran video yang dihasilkan drone ke device yang digunakan jadi gambarnya terputus-terputus," paparnya.
Sementara kalau gunakan GPS, kata Iyan, kelebihannya mampu membacara wilayah terbang drone secara akurat. Pilot drone juga mudah menentukan titik penerbangan lewat GPS (auto pilot), tanpa mengendalikannya secara manual. Disilain hantaran video dari drone sangat baik. "Mengunakan GPS ini lah yang sangat direkomendasikan. Hanya kelemahannya jangkauan tidak luas hanya tergantung sinyal 3G," ulasnya.
Ditambahkan Iyan, drone standarnya dapat terbang selama 25 menit. Resiko kerusakan bisa pada sell-body, poppeller, gimbal dan cameranya. "Harga drone sendiri Rp 7 jt- ratusan juta," ricinya.
Menurut Iyan, drone di Kapuas Hulu memang belum populer di masyarakat, karena masih diasumsikan mainan yang mewah. Namun di kota-kota besar seperti Pontianak, pengguna drone bahkan sudah terbentuk dalam beberapa komunitas. "Untuk menguasain drone mudah, cukup empat bulan aktif mengoperasikannya. Drone sangat proporsional untuk bisnis videografi dan photografi," tutupnya. (yohanes)